Jumat, 31 Juli 2009
Tina Talisa
"Tina Talisa. Juara I Puteri Indonesia Jawa Barat tahun 2003 ini mengawali karier di dunia penyiaran sebagai penyiar di radio Paramuda Bandung. Sarjana Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran Bandung yang lahir di Bandung, 24 Desember 1979 ini aktif dalam organisasi Founder WOMAN (Women Act for Humanity and Environment). Ia pernah menjadi news presenter di Trans TV pada tahun 2004. dan saat ini News Anchor dan News Producer TV One yang juga sedang menyelesaikan kuliahnya di Program magister Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Bandung menjadi salah satu trainer di TYPSS dengan fokus kepada materi TV Presenter."
Ternyata ... beliau ini adalah seorang dokter gigi. Banyak orang memuji kecerdasannya dalam membawakan materi acara dialog di TV. Walaupun terkadang terlalu memaksa tamunya. Tapi, itulah Tina Talisa, wanita cantik dengan segudang ilmu ini.

Siap Sidangkan Lagi Prita, Jaksa Tetap Pakai Dakwaan Lama
"Kalau itu dibatalkan, berarti dibenarkan dakwaan yang lama," jelas salah seorang jaksa kasus Prita, Riyadi kepada detikcom, Kamis (30/7/2009).
Majelis hakim PN Tangerang pada 25 Juni lalu mengabulkan eksepsi (keberatan) terdakwa pencemaran nama baik RS Omni International, Prita dan menolak semua dakwaan jaksa penuntut umum (JPU). Menurut ketua majelis, hakim Tuppu, surat dakwaan JPU batal demi hukum. Selengkapnya baca disini.
Aduh bagaimana tho? Khan sudah selesai. Kirain sudah klar dan masing-masing pihak sudah kembali ke tugasnya.

Kamis, 30 Juli 2009
Pengamanan di Indonesia Kurang Ketat ?
Dua minggu yang lalu saya pernah ke sebuah tempat perbelanjaan di daerah Jakarta Pusat. Ketika mau masuk, dengan sadar saya hampiri meja petugas sekuriti. Apa kata si petugas (waktu itu seorang wanita) ? "Nggak usah Pak. Asal nggak bawa bom aja". Ya ampyun ... ibu ini sante bangat dengan pengamanan.
Lain halnya dengan teman saya. Beliau dan istrinya 'terhambat' sedikit di bandara gara-gara pake sabuk. Yah ... gara-gara pake sabuk. Makanya ... kata teman saya ini "Dilarang Pakai Ikat Pinggang ke Bandara" :) (Smile Mode On)

Rabu, 29 Juli 2009
Bukan Anak Saya
Suster : "Ibu Minah … silakan masuk"
Bu Minah : " permisi dok " (aduuh dokternya kok cakep banget ya? … dalam hati)
Dokter : "silakan duduk bu, yang sakit siapa bu?"
Bu Minah : "ini anak umurnya sudah 10 bulan tapi kok sakit-sakitan dan badannya kok kurus gak bisa gemuk2?
Dokter : "selama ini anak tersebut minum ASI apa susu tambahan?"
Bu Minah : "ASI dok"
Dokter : " ooo .. kalau begitu coba saya periksa payudara ibu, maaf bisa dibuka kancingnya ? .. tolong Suster ibu ini dibantu.."
Bu Minah : "baik dok .." (seneng banget diperiksa dokter yg cakep ini … dalam hatinya)
Sang dokterpun akhirnya memeriksa payudara bu Minah dengan teliti, ditekan sana ditekan sini …. bu Minah pun menikmati pemeriksaan sang dokter.
Dokter : "waduh bu .. pantes anak ibu ini kurus & tidak sehat … lha payudara ibu gak ada isinya !!"
Bu Minah : "maaf dok, ini bukan anak saya .. tapi anak majikan saya"

Jumat, 24 Juli 2009
Seandainya Ada Pusat Data Yang Mutahir
Orang awam seperti saya pasti heran, "kok bisa yah?". Orang awam seperti saya heran .. dan heran. Sekali lagi ... heran. Orang awam seperti saya berpikir sederhana .... seharusnya seorang warga negara tidak bisa memiliki lebih dari satu identitas yang bernama KTP. Kalau seseorang WNI punya hanya satu tanda pengenal penduduk (KTP) maka dia tidak bisa membuat dokumen palsu.
Orang awam seperti saya berhayal, seandainya Indonesia punya data kependudukan yang terpusat yang didukung oleh teknologi tinggi, mungkin tidak ada penggandaan identitas (wah kayak kasus DPT adjah !!).
Orang awam seperti saya berhayal, seandainya Indonesia punya pusat data mutahir dimana setiap makluk WNI yang telah memiliki KTP diharus menyidik jarinya, maka pihak penyelidik akan mudah mencari buronan dari sidik jari. Kalau ada yang bikin KTP, harus kroscek dulu apakah orang tersebut sudah punya KTP atau belum. Jadi harus cek sidik jarinya. Tapi, kok sekarang KTP tidak ada sidik jari lagi. Kenapa yah?

Anak Bandel Paling Gampang Tidur dan Lebih Cerdas
Studi ini membenarkan mitos para orang tua yang percaya bahwa anak akan lebih cepat tertidur lelap di malam hari jika siangnya melakukan aktivitas yang melelahkan.
Dengan melibatkan sekitar 500 anak-anak, diketahui bahwa anak yang lebih sering duduk setiap jamnya membutuhkan watu tiga menit lebih lama untuk menutup matanya.
Archives of Disease in Childhood pun menemukan hal yang sama, dimana anak yang membutuhkan waktu lama untuk tidur pada malam harinya ternyata tergolong anak yang tidak terlalu aktif.
Para ahli dari Monash University Melbourne dan University of Auckland mencoba meneliti kebenaran ini dengan mengambil responden sebanyak 519 anak yang berumur 7 tahun.
"Kebanyakan anak tertidur dalam waktu 45 menit, dan mereka yang tergolong aktif hanya membutuhkan waktu 26 menit,' ujar seorang ahli, seperti dikutip BBC, Jumat (24/7/2009).
Anak-anak yang melakukan kegiatan aktif di siang hari cenderung tertidur cepat dan tidur lebih lama. Ternyata hal ini justru baik untuk kesehatan anak.
Anak dengan jam tidur yang pendek berpotensi memiliki masalah obesitas dan kemampuan kognitif. Untuk itu, para ahli mengingatkan bahwa tidur yang cukup dan sehat sangat penting untuk anak.
Studi ini menunjukkan pentingnya aktivitas fisik bagi anak-anak, bukan hanya sebagai olahraga untuk kesehatan jantung dan mengontrol berat badan, tapi juga untuk kesehatan tidur.
Mereka juga berhasil mematahkan anggapan bahwa anak yang 'bandel' dan aktif membutuhkan waktu lebih lama untuk tidur karena tidak bisa diatur.
Mandy Gurney, pendiri Children's Sleep Clinic Millpond pun menyebutkan bahwa studi ini juga sangat berguna untuk mengetahui bahwa olahraga bagi anak sangat penting untuk tidurnya.
Namun aktivitas bukan satu-satunya penentu anak lebih cepat tidur. yang paling penting adalah rutinitas sebelum tidur. Anak membutuhkan keadaan yang tenang sebelum tidur.
"Mandi dengan air hangat tidak lebih dari 10 menit, membacakan cerita dan langsung menidurkannya di kamar dalam keadaan gelap bisa membuatnya tertidur lelap," ujar Mandy.
Sumber : DetikHealth

Sabtu, 18 Juli 2009
Mbah Surip; Asal Usulnya
Dilahirkan di Mojokerto, 5 Mei 1949 dengan nama asli Urip Ariyanto adalah duda dengan empat orang anak sekaligus kakek dari empat cucu. Sebelum menjadi seniman, Mbah Surip menjalani berbagai macam profesi. Mulai pekerjaan di bidang pengeboran minyak, tambang berlian bahkan lelaki yang memiliki gelar Drs, Insinyur dan MBA ini pernah mengadu nasib di luar negeri seperti Kanada, Texas, Yordania, dan California.
Dalam perjalanan bermusiknya, ia telah mengeluarkan beberapa album yang dimulainya sejak 1997. Beberapa albumnya antara lain, IJO ROYO-ROYO (1997), INDONESIA I (1998), REFORMASI (1998), TAK GENDONG (2003) dan BARANG BARU (2004).
Tak Gendong sendiri ia ciptakan pada 1983 saat Mbah Surip bekerja di Amerika Serikat. Menurut Mbah Surip lagu ini memiliki makna filosofi tersendiri, yakni belajar salah.

Kamis, 16 Juli 2009
MOS Makan Korban
Pada dasarnya MOS yang sekarang ini tidak ada manfaatnya, baik bagi peserta maupun sekolah. MOS yang seharusnya masa perkenalan siswa baru dengan lingkungan belajarnya yang baru tidak lagi berada pada relnya. MOS sudah ditunggangi perploncoan, dan keluar dari rel.
Tidak harus dengan plonco agar mereka menjadi akrab dengan kakak kelas. Tidak harus lewat dijemur di panas matahari agar mereka kenal lingkungan belajarnya. Pihak terkait harus segera ambil tindakan bijak, dan ... MOS ditiadakan.

Kamis, 09 Juli 2009
Susilo Lagi ... Selamat !!


Selasa, 07 Juli 2009
Memang Data Nggak Di-Cek-n-Ricek ?


Jumat, 03 Juli 2009
Renungan : Hidup Dalam Adegan
Renungkanlah peran apa yg seddng kita mainkan?
